Pagi hari ini, hampir 24 jam setelah saya Bike 2 Work kemaren, bahu kiri saya masih terasa pegal. Bukan karena Bike 2 Work-nya, tapi lebih karena persiapan yang kurang matang.
Persiapan saya untuk Bike 2 Work biasanya dimulai sehari sebelumnya. Tapi, setelah beberapa minggu terakhir selalu hujan di pagi hari, minggu ini saya berpikir: “Ah, sudahlah, nanti saja tunggu kalau sudah musim kemarau.” Ketika pagi kemaren bangun dan matahari pagi bersinar keemasan, sulit rasanya menolak godaan untuk Bike 2 Work.
Berikut ini persiapan Bike 2 Work yang biasanya saya lakukan:

- Beberapa hari sebelumnya, bawa kemeja untuk disimpan di locker kantor. Kemeja ini untuk digunakan selama waktu kerja di hari Bike 2 Work.
- Sehari sebelumnya, bawa sepatu kerja cadangan untuk ditinggal di kantor, supaya sewaktu Bike 2 Work tidak perlu bawa sepatu kerja
- Sore hari sebelum Bike 2 Work, ganti messenger bag yang biasanya saya bawa dengan backpack olah raga yang lebih ringan. Cukup bawa barang-barang yang penting, seperti ipad dan buku catatan.
- Malam hari sebelum tidur, siapkan baju dan celana sepeda, jaket, celana panjang kantor dan pakaian dalam.
Poin 1 dan 2 di atas sudah disiapkan di kantor jauh-jauh hari dimana rencana Bike 2 Work digagalkan oleh hujan atau bangun kesiangan. Yang jadi masalah, karena saya tidak berencana Bike 2 Work, saya membawa pulang messenger bag dengan segala isinya. Jadilah di pagi hari, saya berangkat Bike 2 Work dengan messenger bag yang cukup berat dan padat , semakin berat karena ditambah celana panjang dan jaket.
Messenger bag memiliki kekurangan dibandingkan backpack. Messenger bag cuma memiliki 1 strap yang membebani satu sisi bahu, sedangkan backpack memiliki 2 strap yang membagi beban pada 2 bahu. Ditambah dengan isi tas yang cukup berat, setiap kali melewati jalanan yang kurang rata, tas akan bergerak memantul diatas punggung, menambah ketidaknyamanan Bike 2 Work.
Lain kali sepertinya, hujan atau tidak, persiapan Bike 2 Work tetap harus dilakukan.